Ciri Gabah Bermutu Baik – Mutu gabah merupakan sekumpulan sifat-sifat fisik individual atau komponen mutu penyusun dari gabah itu sendiri. Kualitas gabah yang baik akan menghasilkan beras dengan kualitas yang baik pula. Faktor – faktor yang berpengaruh terhadap mutu gabah adalah kadar air, densitas gabah, rasio P/L, penampakan (grain appearance) dan derajat sosoh gabah tersebut.
Kadar air gabah adalah presentase kadar air yang dinyatakan dalam persen dengan membandingkan berat basah (wet basis) gabah dengan berat kering (dry basis) gabah. Secara teori kadar gabah dalam keadaan basah batas maksimalnya adalah 100 persen, sedangkan bila berdasarkan berat kering maka bisa lebih dari 100 persen.
Kadar air gabah ini memegang peranan penting yang sangat mempengaruhi kualitas gabah karena kadar air akan berpengaruh pada penampakan, tekstur, dan citarasa dari beras yang dihasilkan nantinya. Kadar air pada gabah juga akan berpengaruh pada ketahanan atau daya awet bahan pangan tersebut.
Gabah dengan kadar air yang tinggi akan mengakibatkan mudahnya bakteri, kapang, dan khamir untuk berkembang biak pada gabah tersebut. Hal ini akan mengakibatkan menurunnya kualitas dari gabah tersebut. Kadar air yang tinggi akan mengakibatkan hal sudah disebutkan tadi yang akan berujung pada pembusukan gabah.
Pengujian kadar air gabah dilakukan dengan tujuan untuk menentukan kadar air yang ada pada gabah tersebut. Faktor kadar air ini akan sangat berpengaruh terhadap proses penggilingan, kadar air yang tinggi yang melebihi dari 14% akan membuat padi akan terasa lunak atau lembek yang apabila digiling maka akan mengakibatkan padi menjadi patah atau rusak.
Kerusakan gabah yang diakibatkan karena proses kimia, biokimia, maupun mikrobia juga dipengaruhi karena faktor kadar air yang terlalu tinggi sehingga akan menimbulkan pembusukan saat gabah ini disimpan. Gabah akan lebih kuat saat proses penggilingan dan akan lebih tahan terhadap kerusakan bila memiliki kadar air yang sama dengan atau bahkan kurang dari 14%. Oleh sebab itu bila gabah ini akan disimpan dalam waktu yang lama maka gabah ini harus mempunyai nilai kadar air maksimal 14%, akan lebih baik lagi jika kurang dari itu.
Untuk menghitung kadar air ini biasanya petani atau pengepul gabah akan menggunakan alat ukur. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur kadar air gabah ini adalah moisture meter atau alat ukur kadar air. Moisture meter JV006 merupakan salah satu jenis moisture meter atau alat ukur kadar air yang banyak digunakan.
Hal ini tentu karena JV006 mempunyai banyak fitur unggul dan kekaurasian hasil pengukuran yang baik. Tidak hanya itu jika Anda membeli produk JV006 saat ini, Anda akan mendapatkan promo potongan 30% spesial akhir tahun 2017. Segera hubungi kami untuk medapatkan penawaran dan promo terbaik.