Distributor Resmi AMTAST di Indonesia

Cara Pemberian Pupuk Melalui Akar Tanaman

Cara Pemberian Pupuk Melalui Akar Tanaman – Pemberian pupuk bisa dilakukan melalui beragam cara yang disesuaikan dengan jenis pupuk serta kondisi tanaman. Pada umumnya ada 4 cara pemberian pupuk, yaitu larikan, ditugal, ditabur, dan juga dikocor. Setiap cara mempunyai kelebihan serta kekurangannya tersendiri. Simak penjelasan berikut agar dapat mengenal lebih jauh tentang cara pemberian pupuk.

Pupuk Alami

Cara Pemberian Pupuk

1. Larikan

Pemberian pupuk dengan cara larikan diberikan sebelum proses penanaman. Pupuk ditebarkan sebelum diolah. Pemberian dengan cara larikan memiliki fungsi untuk mendistribusikan unsur hara secara merata sehingga perkembangan akar lebih seimbang. Pupuk urea tidak dapat diberikan secara larikan karena pupuk urea sangat mudah menguap.

Larikan hanya dapat dilakukan pada tanaman yang ditanam dengan jarak tanam lebar serta teratur. Biasanya cara ini berguna untuk tanaman pangan serta buah seperti melon. Cara pemberiannya dilakukan dengan meletakkan pupuk ke dalam lubang larikan, lalu ditutup kembali. Pemberian ini harus dilakukan satu per satu atau langsung di kedua sisi baris tanaman.

2. Ditugal

Pemberian secara ditugal digarap dengan cara membuat lubang menggunakan alat tugal di samping tanaman. Lubang digali sedalam 10 sampai 15 cm, selanjutnya pupuk dimasukkan ke lubang, kemudian ditutup kembali untuk menghindari penguapan pupuk.

3. Ditabur

Pemberian pupuk secara ditabur dilakukan untuk pupuk yang memiliki bentuk butiran (granule) atau serbuk. Penyebaran pupuk harus dilakukan secara merata di sekitar tanaman. Pemberian ini dilakukan pada tanaman yang mempunyai sistem perakaran dangkal, seperti padi, dan jarak tanamnya tidak terlalu rapat.

4. Dikocor

Pemberian pupuk dengan cara dikocor dilakukan dengan melarutkan pupuk cair atau padat dengan air. Keuntungan cara ini yaitu pupuk dapat diserap secara langsung oleh akar tanaman. Unsur hara yang sudah terserap dapat langsung diolah oleh daun sehingga pertumbuhan tanaman berjalan lebih cepat.

Selain itu, petani juga lebih mudah menggunakan pupuk dengan cara dikocor dan jumlah pupuk yang menguap jauh lebih sedikit dibanding cara lainnya. Oleh karena itu, tak heran apabila cara ini lebih sering diterapkan oleh petani.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Main Menu