Sebuah batch produksi baru saja selesai, namun laporan dari bagian pengemasan datang: mesin blister mengalami kemacetan berulang kali. Di sisi lain, tim Quality Control (QC) melaporkan adanya variasi ketebalan tablet yang mendekati batas spesifikasi. Situasi ini adalah mimpi buruk bagi setiap manajer produksi dan analis QC. Masalah yang tampak sepele—variasi ketebalan tablet beberapa mikron—telah menyebabkan downtime, potensi penolakan batch, dan penurunan efisiensi produksi secara keseluruhan.
Pengukuran ketebalan tablet sering dianggap sebagai tugas rutin, sebuah centang di daftar periksa QC. Namun, panduan ini akan mengubah persepsi tersebut. Kami akan menunjukkan bagaimana cara mengubah pengukuran ketebalan dari sekadar tugas menjadi alat diagnostik yang paling kuat di lantai produksi Anda. Ini bukan hanya tentang cara menggunakan alat ukur; ini adalah panduan komprehensif untuk menguasai parameter ini guna mengendalikan proses, mencegah cacat produk, dan pada akhirnya, meningkatkan efisiensi produksi obat secara signifikan.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam:
- Mengapa ketebalan tablet adalah Parameter Kualitas Kritis (CQA) yang fundamental.
- Panduan langkah-demi-langkah untuk pengukuran dan kalibrasi yang akurat dan sesuai GMP.
- Flowchart troubleshooting untuk mendiagnosis akar penyebab ketebalan yang tidak konsisten.
- Cara mengintegrasikan data ketebalan ke dalam strategi QC modern seperti Quality by Design (QbD).
Mari kita mulai dengan memahami mengapa dimensi sederhana ini memegang kunci kualitas dan efisiensi produksi farmasi Anda.
- Mengapa Ketebalan Tablet adalah Parameter Kualitas Kritis (CQA)?
- Panduan Praktis: Cara Menggunakan Alat Ukur Ketebalan Tablet
- Troubleshooting: Mengatasi Masalah Ketebalan Tablet Tidak Konsisten
- Integrasi Pengukuran Ketebalan dalam Strategi QC Modern
- Kesimpulan: Dari Mikron Menuju Keunggulan Manufaktur
- References
Mengapa Ketebalan Tablet adalah Parameter Kualitas Kritis (CQA)?
Dalam industri farmasi, tidak semua parameter diciptakan sama. Beberapa di antaranya ditetapkan sebagai Critical Quality Attribute (CQA) atau Atribut Kualitas Kritis. Menurut International Council for Harmonisation (ICH), CQA adalah “sifat atau karakteristik fisik, kimia, biologis, atau mikrobiologis yang harus berada dalam batas, rentang, atau distribusi yang sesuai untuk memastikan kualitas produk yang diinginkan”[1]. Ketebalan tablet adalah salah satu CQA yang paling fundamental.
Mengabaikan konsistensi ketebalan berarti mengabaikan pilar kualitas produk. Badan regulasi seperti FDA juga memberikan perhatian khusus pada atribut fisik ini. Dalam panduannya, FDA menyatakan bahwa “perhatian yang cermat harus diberikan pada ukuran, ketebalan, dan kerapuhan tablet” karena dapat memengaruhi pengalaman pasien dan kinerja produk secara keseluruhan[2]. Untuk informasi lebih lanjut mengenai ekspektasi regulasi, FDA Guidance on Physical Attributes of Tablets memberikan wawasan yang mendalam.
Konsistensi ketebalan tablet bukan hanya soal estetika; ia memiliki dampak berantai pada kualitas, keamanan, dan efisiensi operasional.
Dampak Langsung pada Efikasi dan Keamanan Obat
Variasi ketebalan sering kali merupakan indikator dari variasi kepadatan dan porositas tablet. Sebuah tablet yang lebih tebal dari spesifikasi mungkin dikompresi dengan tekanan yang lebih rendah, membuatnya lebih rapuh dan berpori. Sebaliknya, tablet yang lebih tipis mungkin terlalu padat. Perbedaan ini secara langsung memengaruhi dua parameter kunci:
- Waktu Hancur (Disintegration): Tablet yang terlalu padat mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk hancur di dalam tubuh.
- Laju Disolusi (Dissolution): Perubahan porositas memengaruhi seberapa cepat zat aktif larut dan tersedia untuk diserap oleh tubuh.
Kegagalan uji disolusi sering kali dapat ditelusuri kembali ke masalah fisik tablet, termasuk ketebalan yang tidak konsisten. Hal ini dapat membahayakan efikasi obat, di mana obat tidak memberikan efek terapeutik pada waktu yang diharapkan, dan berpotensi menimbulkan risiko keamanan.
Pengaruh pada Proses Produksi dan Pengemasan
Di lantai produksi, konsistensi adalah kunci efisiensi. Variasi ketebalan tablet dapat menyebabkan kekacauan operasional, terutama pada tahap pengemasan. Bayangkan sebuah mesin blister berkecepatan tinggi yang dirancang untuk tablet dengan ketebalan 5.0 mm ± 0.3 mm.
- Tablet Terlalu Tebal: Akan tersangkut, tidak pas di dalam kantong blister, dan menyebabkan mesin berhenti (jamming). Setiap pemberhentian berarti downtime dan penurunan output.
- Tablet Terlalu Tipis: Akan “berderak” di dalam kemasan, memberikan kesan produk berkualitas rendah kepada konsumen dan berisiko pecah selama transportasi.
Lebih dari itu, data ketebalan yang dipantau secara real-time dapat berfungsi sebagai sistem peringatan dini. Pergeseran tren ketebalan sering kali merupakan gejala pertama dari masalah yang lebih besar pada mesin cetak tablet, seperti keausan pada punch dan die.
Panduan Praktis: Cara Menggunakan Alat Ukur Ketebalan Tablet
Memiliki data yang akurat adalah langkah pertama untuk mengendalikan proses. Tanpa prosedur pengukuran dan kalibrasi yang benar, data ketebalan yang Anda kumpulkan tidak hanya tidak berguna, tetapi juga bisa menyesatkan. Bagian ini adalah panduan praktis bagi analis QC dan supervisor produksi untuk memastikan setiap pengukuran dapat diandalkan dan sesuai standar.
Untuk membantu visualisasi, bayangkan sebuah video tutorial singkat yang menunjukkan setiap langkah ini secara detail, mulai dari pembersihan alat hingga pencatatan hasil. Data yang andal dimulai dari praktik yang disiplin.
Langkah 1: Prosedur Pengukuran yang Benar (SOP)
Berikut adalah Standard Operating Procedure (SOP) dasar yang dapat diadaptasi untuk pengukuran ketebalan tablet:
- Persiapan Alat: Pastikan anvil (rahang pengukur) pada thickness meter atau kaliper digital benar-benar bersih. Partikel granul atau debu sekecil apa pun dapat menyebabkan pembacaan yang tidak akurat.
- Lakukan Zeroing: Rapatkan kedua anvil dengan hati-hati hingga bersentuhan, lalu tekan tombol ‘ZERO’ atau ‘ORIGIN’ pada alat ukur digital. Pastikan layar menunjukkan angka 0.00 mm. Ulangi langkah ini beberapa kali untuk memastikan konsistensi.
- Penempatan Tablet: Letakkan tablet di antara anvil. Cara yang benar adalah menempatkan tablet secara tegak lurus, dengan anvil menyentuh bagian tengah permukaan tablet. Hindari menempatkan tablet secara miring atau mengukur di bagian tepi yang mungkin memiliki lapisan coating yang tidak rata.
- Lakukan Pengukuran: Rapatkan anvil secara perlahan hingga menyentuh kedua sisi tablet dengan lembut. Jangan menekan terlalu keras, karena ini dapat menyebabkan tablet retak atau memberikan hasil pengukuran yang lebih tipis dari seharusnya.
- Baca dan Catat Hasil: Catat hasil yang tertera pada layar digital sesuai dengan jumlah desimal yang disyaratkan dalam spesifikasi produk Anda (biasanya dua angka di belakang koma, misal: 4.85 mm).
- Ulangi Pengukuran: Sesuai dengan protokol sampling Anda (misalnya, 10 tablet per sub-batch), ulangi langkah 3-5 untuk setiap tablet.
Kesalahan Umum yang Harus Dihindari:
- Mengukur di Tepi: Selalu ukur di bagian tengah (mahkota) tablet.
- Tekanan Berlebih: Memberikan tekanan yang tidak konsisten atau berlebihan.
- Alat yang Kotor: Tidak membersihkan anvil sebelum digunakan.
- Melewatkan Zeroing: Gagal melakukan zeroing sebelum memulai sesi pengukuran.
Langkah 2: Kalibrasi – Fondasi Data yang Akurat
Kalibrasi bukanlah pilihan, melainkan sebuah keharusan dalam lingkungan Good Manufacturing Practices (GMP). Tanpa kalibrasi yang terdokumentasi, Anda tidak dapat membuktikan kepada auditor bahwa alat ukur Anda memberikan hasil yang benar.
Proses Kalibrasi:
Kalibrasi dilakukan dengan menggunakan gauge block bersertifikat—balok logam presisi dengan ketebalan yang diketahui secara pasti.
- Verifikasi Harian/Sebelum Penggunaan: Sebelum memulai pengukuran batch, lakukan verifikasi cepat menggunakan satu atau dua gauge block yang nilainya mendekati rentang ketebalan tablet Anda. Jika alat membaca ketebalan gauge block 5.00 mm sebagai 5.00 mm, alat tersebut siap digunakan.
- Kalibrasi Penuh Berkala: Sesuai jadwal (misalnya, setiap 6 bulan atau tahunan), lakukan kalibrasi penuh menggunakan serangkaian gauge block yang mencakup seluruh rentang pengukuran alat. Proses ini harus dilakukan oleh personel terlatih atau vendor kalibrasi eksternal dan hasilnya harus didokumentasikan dalam log kalibrasi.
Dokumentasi adalah segalanya. Siapkan log book atau template log kalibrasi digital untuk setiap alat ukur, yang mencatat tanggal kalibrasi, siapa yang melakukan, standar yang digunakan, dan hasil sebelum dan sesudah penyesuaian.
Troubleshooting: Mengatasi Masalah Ketebalan Tablet Tidak Konsisten
Ketika Anda menghadapi variasi ketebalan tablet, reaksi pertama adalah menyalahkan mesin. Namun, akar masalahnya bisa jauh lebih kompleks, melibatkan mekanik mesin, formulasi, atau bahkan keduanya. Menggunakan pendekatan sistematis sangat penting untuk menemukan penyebab sebenarnya dengan cepat dan efisien.
Gunakan flowchart diagnostik berikut sebagai panduan untuk menavigasi masalah ini. Mulailah dari pertanyaan pertama dan ikuti alur berdasarkan observasi Anda.
Diagnosa Masalah pada Mesin Cetak Tablet
Jika flowchart mengarahkan Anda ke sini, fokuslah pada aspek mekanis dari mesin cetak tablet.
Checklist Inspeksi Mesin:
- Keausan Tooling (Punch & Die): Periksa ujung punch secara visual. Apakah ada tanda-tanda keausan seperti “J-hooking” (tepi yang melengkung seperti kail)? Ukur panjang kerja (working length) dari setiap punch dalam satu set; perbedaannya harus minimal.
- Pemasangan Tooling: Pastikan semua punch dan die terpasang dengan benar dan kencang di dalam turret. Tooling yang longgar akan menyebabkan inkonsistensi.
- Pengaturan Fill Cam dan Dosing: Verifikasi bahwa fill cam yang mengatur volume pengisian serbuk ke dalam die tidak aus dan pengaturannya konsisten.
- Kecepatan Mesin: Apakah mesin dijalankan pada kecepatan yang terlalu tinggi? Kecepatan berlebih mungkin tidak memberikan cukup waktu bagi serbuk untuk mengisi die secara seragam, terutama untuk formulasi dengan aliran yang kurang baik.
Diagnosa Masalah pada Formulasi dan Granul
Jika bobot dan ketebalan tablet bervariasi secara bersamaan, kemungkinan besar masalahnya terletak pada material itu sendiri.
- Flowability (Daya Alir) Serbuk: Ini adalah penyebab paling umum. Serbuk dengan daya alir yang buruk tidak akan mengisi die secara konsisten, menyebabkan variasi bobot dan ketebalan. Amati aliran granul dari hopper ke feed frame. Apakah alirannya lancar atau tersendat-sendat?
- Distribusi Ukuran Granul: Granul yang terlalu halus (fines) atau terlalu kasar dapat menyebabkan segregasi (pemisahan) di dalam hopper. Hal ini mengakibatkan die diisi dengan campuran yang tidak homogen dari waktu ke waktu.
- Kandungan Kelembaban: Kelembaban yang tidak konsisten pada granul dapat memengaruhi daya alir dan kompresibilitasnya.
Mengatasi masalah formulasi sering kali memerlukan kolaborasi erat dengan departemen R&D atau pengembangan formulasi.
Integrasi Pengukuran Ketebalan dalam Strategi QC Modern
Di era Pharma 4.0, data QC bukan lagi sekadar catatan historis untuk rilis batch. Data ini adalah aset strategis yang, jika digunakan dengan benar, dapat mendorong optimasi proses secara proaktif. Pengukuran ketebalan adalah titik data yang sempurna untuk memulai perjalanan ini, mengubah QC dari fungsi yang reaktif menjadi prediktif.
Pendekatan modern ini didukung oleh badan standar industri. United States Pharmacopeia (USP) bahkan secara eksplisit mencantumkan pengukuran “Bobot/Ketebalan/Kekerasan/Diameter” sebagai sistem potensial untuk Process Analytical Technology (PAT), sebuah kerangka kerja untuk merancang, menganalisis, dan mengendalikan manufaktur melalui pengukuran real-time[3].
“Kami tidak lagi hanya melihat apakah ketebalan tablet ‘lulus’ atau ‘gagal’. Kami memplot setiap pengukuran pada control chart secara real-time. Jika kami melihat tren ketebalan mulai naik perlahan, bahkan jika masih dalam batas spesifikasi, tim kami tahu itu adalah sinyal dini untuk memeriksa keausan tooling sebelum menghasilkan satu pun tablet cacat. Ini mengubah permainan dari ‘memadamkan api’ menjadi ‘mencegah kebakaran’.”
– Seorang Insinyur Proses Farmasi Senior
Menerapkan Prinsip Quality by Design (QbD)
Quality by Design (QbD) adalah pendekatan yang digariskan dalam panduan ICH Q8, yang menyatakan bahwa kualitas harus dirancang ke dalam produk, bukan diuji ke dalamnya[1]. Dalam konteks ketebalan tablet, ini berarti:
- Memahami Parameter Proses Kritis (CPP): Selama tahap pengembangan, lakukan studi (seperti Design of Experiments atau DoE) untuk memahami secara ilmiah bagaimana variabel seperti tekanan kompresi, kecepatan turret, dan desain feeder memengaruhi ketebalan akhir tablet.
- Menentukan Ruang Desain (Design Space): Hasil dari studi ini adalah “ruang desain”—sebuah peta operasional yang menunjukkan kombinasi pengaturan mesin dan atribut material yang akan secara konsisten menghasilkan tablet dengan ketebalan yang diinginkan.
Dengan bekerja di dalam design space ini, produksi menjadi lebih kuat dan tidak terlalu rentan terhadap variasi kecil. Untuk pemahaman lebih dalam, sumber daya mengenai Pharmaceutical Quality by Design (QbD) Principles sangat direkomendasikan.
Menuju Kontrol Proses Statistik (SPC) dan PAT
Setelah Anda memiliki proses yang dirancang dengan baik, langkah selanjutnya adalah memonitornya secara cerdas menggunakan Statistical Process Control (SPC).
Daripada hanya mencatat angka, plot data ketebalan dari setiap sub-batch pada control chart (misalnya, X-bar and R chart). Grafik ini akan menunjukkan rata-rata dan rentang ketebalan dari waktu ke waktu, lengkap dengan batas kontrol statistik.
- Deteksi Dini: Control chart memungkinkan Anda melihat pergeseran kecil atau tren dalam proses jauh sebelum produk keluar dari spesifikasi (OOS).
- Pengambilan Keputusan Berbasis Data: Operator dapat membuat penyesuaian kecil yang terinformasi untuk menjaga proses tetap terpusat, daripada menunggu terjadinya masalah besar.
Pendekatan proaktif ini adalah inti dari Process Analytical Technology (PAT). Dengan mengintegrasikan alat ukur ketebalan (baik at-line maupun in-line) dengan sistem kontrol, Anda menciptakan loop umpan balik yang menjaga proses produksi tetap dalam keadaan terkontrol secara berkelanjutan, memaksimalkan efisiensi dan kualitas.
Baca juga: Standar Kemasan Obat: Panduan Validasi Ketebalan BPOM
Kesimpulan: Dari Mikron Menuju Keunggulan Manufaktur
Pengukuran ketebalan tablet jauh lebih dari sekadar angka dalam laporan QC. Ia adalah parameter kualitas kritis yang memberikan wawasan mendalam tentang kesehatan proses kompresi, integritas formulasi, dan efisiensi operasional Anda.
Kita telah melihat bahwa konsistensi ketebalan secara langsung memengaruhi efikasi obat, mencegah masalah produksi seperti kemacetan mesin pengemasan, dan berfungsi sebagai indikator utama untuk troubleshooting. Dengan menerapkan prosedur pengukuran dan kalibrasi yang ketat, Anda memastikan bahwa data yang Anda kumpulkan dapat diandalkan. Lebih penting lagi, dengan menggunakan data ini secara strategis—melalui flowchart troubleshooting, prinsip QbD, dan kontrol proses statistik—Anda mengubah pengukuran sederhana ini menjadi alat yang ampuh untuk optimasi.
Dengan menguasai parameter tunggal ini, tim Anda dapat secara signifikan meningkatkan kualitas produk, mengurangi limbah dan downtime, serta meningkatkan efisiensi produksi secara keseluruhan. Mulailah hari ini dengan meninjau kembali prosedur Anda, dan lihatlah setiap pengukuran ketebalan sebagai peluang untuk menjadi lebih baik.
Untuk perusahaan yang ingin meningkatkan kapabilitas kontrol kualitas dan efisiensi operasional, memiliki instrumen pengukuran yang andal adalah langkah fundamental. CV. Java Multi Mandiri adalah supplier dan distributor terpercaya untuk berbagai alat ukur dan uji, yang secara khusus melayani klien bisnis dan aplikasi industri. Kami memahami bahwa presisi dan keandalan adalah kunci dalam lingkungan produksi yang teregulasi. Tim kami siap membantu perusahaan Anda menemukan solusi peralatan yang tepat untuk mengoptimalkan proses dan memenuhi kebutuhan komersial Anda. Untuk mendiskusikan kebutuhan perusahaan Anda, silakan hubungi kami.
This article is for informational purposes only and should not be considered a substitute for official Standard Operating Procedures (SOPs), Good Manufacturing Practices (GMP) guidelines, or professional consultation with qualified pharmaceutical engineers or regulatory experts.
Rekomendasi Thickness Gauge
References
- International Council for Harmonisation of Technical Requirements for Registration of Pharmaceuticals for Human Use. (2009). ICH HARMONISED TRIPARTITE GUIDELINE: PHARMACEUTICAL DEVELOPMENT Q8(R2). Retrieved from https://database.ich.org/sites/default/files/Q8_R2_Guideline.pdf
- U.S. Food and Drug Administration, Center for Drug Evaluation and Research (CDER). (2018). Quality Attribute Considerations for Chewable Tablets: Guidance for Industry. Retrieved from https://www.fda.gov/files/drugs/published/Quality-Attribute-Considerations-for-Chewable-Tablets-Guidance-for-Industry.pdf
- The United States Pharmacopeia. (N.D.). Introduction of newly proposed PAT chapter <1037>. Retrieved from https://www.usp.org/sites/default/files/usp/usp-webinar-process-analytical-technology-theory-and-practice_final.pdf








