Distributor Resmi AMTAST di Indonesia

Penyakit Pada Tanaman Padi

Penyakit Pada Tanaman Padi – Penyakit yang ada di tanaman pertanian padi ternyata dapat menyebabkan hasil panen tanaman menjadi menurun.Berbagai faktor yang dapat menyebabkan penyakit pada tanaman padi misalnya terserang bakteri, terserang virus, dan juga jamur.Penyebab terjadinya serangan penyakit pada padi di Indonesia yakni karena adanya penyakit tungro, hawar daun bakteri dan banyak hal lainnya.

Penyakit Pada Tanaman Padi

Anomali iklim yang merupakan dampak dari iklim global ternyata dapat memicu perkembangan hama dan penyakit yang dapat mengancam keselamatan dari hasil produksi padi di sawah.Dampak buruk yang dapat disebabkan oleh penyakit yang menyerang tanaman akhirnya juga mempengaruhi hasil usaha tani yang menjadi berkurang dan kualitas padi menjadi menurun karena kalah persaingan di pasar. 

Penyakit Pada Tanaman Padi

Dengan adanya macam – macam jenis penyakit pada tanaman maka membuat tanaman tersebut perlu dilakukannya pengendalian hama karena untuk bisa mengoptimalkan stabilitas dan produksi. Untuk dapat mengetahui apa saja jenis penyakit yang ada pada tanaman padi, silahkan simak ulasan dibawah ini.

  • Penyakit Bakteri Daun Bergaris

Penyakit bakteri daun bergaris akan dapat terjadi pada helaian daun yang mengalami gejala berupa bercak sempit yang berwarna hijau gelap hingga akhirnya akan membesar berwarna kuning dan menembus cahaya diantara pembuluh daun. Kemudian tahap selanjutnya warna pada tanaman tersebut akan berubah menjadi warna coklat dan akan berkembang menyamping hingga seluruh daun varietasnya menjadi berubah.

Cara pengendalian untuk dapat mengendalikan penyakit daun bergaris bisa dilakukan dengan mudah, yakni dikendalikan dengan cara membuang jerami yang sudah terinfeksi, menggunakan bibit yang terbebas dari penyakit, memastikan bahwa tanaman yang sakit mempunyai kesesuaian pada komposisinya, serta penggunaan pupuk nitrogen sebaiknya dikurangi.

  • Penyakit Hawar Daun Bakteri

Timbulnya penyakit hawar daun bakteri akan ditandai yaitu dengan munculnya bercak pada daun yang berwarna mulai menguning hingga putih dan berbentuk garis lebam di bagian tepi. Sebaiknya untuk pembibitan,pilih bibit yang baik dan untuk bibit yang telah terserang penyakit lebih baik jangan digunakan karena dapat mengakibatkan pertumbuhan tanaman menjadi tidak baik.

Untuk menciptakan sebuah kondisi lingkungan yang baik misalnya kelembaban, suhu, dan aerasi, maka perlu dilakukan penjarakan antara tanaman satu dengan tanaman yang lain sehingga tanaman tidak mudah terinfeksi oleh penyakit. Untuk mengantisipasi adanya kerusakan parah pada tanaman padi, rata rata petani akan melakukan pemupukan secara teratur untuk mengantisipasi hal tersebut terjadi.

Ketika mengelola ladang pertanian, ada hal hal penting yang perlu diperhatikan yakni meningkatkan kebersihan pada tanaman yang tentunya dapat mengantisipasi terjadinya peningkatan gulma. Cara lain yang dapat digunakan untuk mengatasi penyakit hawar daun pada bakteri, yakni dengan menggunakan bakterisida yang menjadi alternatif terakhir dalam penanganan penyakit di tanaman. 

  • Penyakit Blast

Pada awalnya penyakit ini akan dapat menimbulkan bercak kuning di bagian ujung kemudian akan berwarna kecoklatan hingga mengering. Penggunaan pupuk nitrogen dengan seimbang akan dapat menjadi salah satu cara untuk pengendalian penyakit blast. Cara lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi penyakit blast yaitu dengan menggunakan jerami sebagai kompos dan harus memperhatikan kebersihan di area tanaman.

  • Penyakit Hawar Pelepah Daun

Jenis penyakit hawar pelepah daun merupakan jenis penyakit utama di tanaman padi yang biasanya disebabkan oleh faktor jamur Rhizoctonia solani. Di kebanyakan kasus yang telah terjadi, penyakit ini akan muncul ketika tanaman masuk pada fase anakan maksimum yang dimana bagian pelepah daun terdapat bercak besar yang awalnya timbul di bagian bawah hingga menjalar kebagian atas dengan warna coklat kemerahan.

Penyakit hawar pelepah daun ini ternyata dapat diatasi dengan melakukan rotasi tanaman kacang – kacangan dan melakukan penyemprotan fungisida berbahan aktif.

  • Penyakit Busuk Batang

Awal dari munculnya penyakit ini biasanya akan berciri – ciri dengan terjadinya pembusukan pada batang yang berwarna menjadi kuning kecoklatan atau kehitaman hingga mengakibatkan tanaman tersebut mati. Cara yang efektif untuk dapat mengendalikan penyakit busuk batang ini agar tidak berkelanjutan ke tanaman lainnya yaitu dengan melakukan pemupukan secara teratur dan dengan melakukan penyemprotan fungisida berbahan aktif.

  • Penyakit Kerdil

Beberapa kasus yaitu dimana tanaman tersebut telah terserang penyakit ini biasanya akan mengalami kesulitan pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang akan mengakibatkan tanaman ini menjadi pendek dan kerdil. Penanganan penyakit kerdil yaitu dengan solusi mencari musuh seperti wereng coklat.

  • Penyakit Tungro

Jika tanaman sudah terserang penyakit tungro ini maka biasanya bunga akan menjadi busuk dan tidak akan berbunga lagi.  Ada cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan penyakit tungro ini, yakni dengan melakukan penyemprotan fungisida dengan teratur atau melakukan penjarang dulu sebelum penanaman dilakukan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Main Menu