Tips Menetralkan Tanah Pertanian –Â Sebelum memulai untuk bertanam, pasti harus memeriksa kondisi lahan serta tanah yang akan digunakan. Salah satu kondisi yang harus diketahui dengan pasti yaitu tingkat keasaman tanah atau pH. Kadar keasaman tanah yang terlalu tinggi atau terlalu rendah bisa membuat tanah menjadi tidak netral sehingga butuh dilakukan beberapa langkah untuk menetralkan tanah pertanian.
Tips Menetralkan Tanah Pertanian
Untuk mengetahui kadar keasaman tanah, dapat dilakukan memeriksa kadar keasaman tanah dengan menggunakan beberapa cara seperti di sini. Setelah mengetahui kadar keasaman tanah, dapat mengetahui tindakan apa yang perlu diambil untuk menetralkan tanah pertanian yang akan digunakan, apakah dengan pemberian kapur pertanian atau bahan organik yang mengandung pH basah.
Kadar keasaman tanah dimulai dari angka 0 sampai 14. Tanah yang digolongkan asam mempunyai kadar pH sekitar 0 sampai 5,9, sedangkan tanah yang masuk kategori basa memiliki kadar pH sekitar 8,1—14. Tanah yang netral memiliki pH antara 6,5 sampai 7,5. Hampir sebagian besar tanaman buah-buahan, pangan, serta sayur memerlukan kadar pH normal.
Menetralkan pH dapat dilakukan secara alami. Untuk tanah yang asam, dapat menetralkannya dengan pemberian kapur pertanian atau dolomit yang ditebar di atas lahan. Dosis yang digunakan harus tepat dengan kadar keasaman tanah. Oleh karena itu perlu dilakukan pengukuran terlebih dahulu agar tahu seberapa banyak dosis kapur yang dibutuhkan.
Misalnya, apabila pH tanah sekitar 4,5 serta kadar pH yang diinginkan yaitu 6, maka harus menaikkan kadar keasaman tanah sebesar 1,5. Kebutuhan tersebut bisa terpenuhi dengan pemberian kapur pertanian atau dolomit sebanyak 5,23 ton/hektare pada 40 hari sebelum pemupukan. Hindari pemberian kapur yang dilakukan bersamaan dengan pemupukan. Penambahan kapur tersebut harus dilakukan lagi setelah memasuki tahun ke-6.
Untuk menetralkan tanah yang basa, perlu menambahkan sulfur atau belerang. Menetralkan tanah basa tidak semudah menetralkan tanah yang asam. Belerang atau sulfur yang digunakan berupa bubuk yang mengandung kedua bahan tersebut hampir 100 persen. Penetralan tanah yang basa atau asam juga dapat dilakukan dengan pemberian bahan organik, tetapi proses penetralan akan berlangsung lebih lama.