Air Tercemar Nitrat Berbahaya – Sebuah survei yang pernah dilakukan oleh Badan lingkungan hidup Amerika Serikat menemukan bahwa pencemaran bahan nitrat hingga di atas batas maksimum yang aman dikonsumsi (10 ppm). Temuan ini terjadi di lebih dari 50 persen sumber air tanah yang dipakai untuk sumber air bersih dan air minum di seluruh Amerika.
Sedangkan ahli Hidrogeologis Universitas Gadjah Mada, Dr Ir Heru Hendrayana menyebutkan bahwa kedalaman air juga bisa menentukan kualitas air yang layak diminum / dikonsumsi maupun digunakan oleh masyarakat. Memiliki sumur sendiri dan menggunakan air tanah harus menentukan kedalaman air tersebut.
“Jika kedalamannya kurang dari 15 meter, waspadalah dalam mengkonsumsinya. Minum air dari sumber mata air yang dangkal secara terus menerus berisiko terjadi pengendapan nitrat yang sangat berbahaya bagi tubuh dalam 20 hingga 30 tahun kemudian,” kata Heru beberapa waktu lalu di Jakarta.
Air Tercemar Nitrat Berbahaya
Nitrat sendiri merupakan senyawa yang banyak dihasilkan dari limbah entah itu limbah kotoran manusia, limbah industri maupun limbah organik lain seperti sisa penggunaan pupuk dalam pertanian. Senyawa nitrat dapat menahan perembesan air ke dalam tanah dan banyak mencemari sumber air dangkal.
Berdasarkan studi yang ia lakukan sejak tahun 2000, menurutnya saat ini sudah tidak ada air tanah dangkal di daerah perkotaan yang memenuhi syarat sebagai air minum. Air tanah dangkal dengan kedalaman kurang dari 15 meter sudah banyak dicemari bahan pencemar. Bahan pencemar ini mulai dari bakteri, logam berat hingga zat berbahaya seperti nitrat dan yang berbahaya adalah senyawa nitrat itu sendiri.
Apabila air yang tercemar nitrat ini terkonsumsi maka dapat menyebabkan penyakit terutama pada bayi. Konsumsi air tercemar nitrat yang sering dapat menyebabkan seorang ibu melahirkan anak dengan penyakit baby blue. Efek lainnya dalam jangka panjang sekitar 20 – 30 tahun adalah menyebabkan seseorang mengalami sesak nafas.
Dijelaskan, Baby Blue Syndrome banyak menyebabkan kematian pada bayi umur tiga bulan. Nitrat yang masuk dalam tubuh akan berikatan dengan hemoglobin dan akan menghambat darah melepaskan oksigen ke sel-sel tubuh. Akibatnya, tubuh kekurangan oksigen.
Dampak yang terjadi pada bayi adalah sesak napas. Seluruh tubuhnya membiru. Jika tidak cepat ditolong dapat mengalami serangan jantung dan akhirnya meninggal.
Namun, untuk mengetahui kandungan nitrat dalam air minum cukup sulit. “Apalagi untuk menghilangkannya dari tubuh. Secara fisik tidak bisa dilihat karena nitrat berwarna bening dalam air,” katanya.
Satu – satunya cara agar kita terhindar dari nitrat adalah mengkonsumsi air minum dari sumber mata air yang benar serta menjaga sanitasi lingkungan. ”Hindari minum air dari air tanah dangkal yang kurang dari 15 meter, dan hindari membuat sumur dekat septic tank. Sekali senyawa nitrat masuk dan mengendap ke dalam tubuh, diperlukan 6.000 liter air untuk menghilangkannya,” kata Heru.