Cara Mengatasi Tanah Sawah yang Sakit – Karena penggunaan pupuk kimia yang dilakukan dalam jangka waktu cukup panjang, tanah sawah dapat menjadi sakit. Meski sudah banyak anjuran untuk menggunakan pupuk organik, penggunaan pupuk kimia masih menjadi kebutuhan utama yang digunakan oleh petani di berbagai daerah. Kondisi tersebutlah yang menyebabkan tanah sawah sakit sehingga tidak bisa digunakan untuk bertanam dan menurunnya produktivitas.
Cara Mengatasi Tanah Sawah yang Sakit
Penggunaan pupuk kimia dapat menyebabkan kadar salinitas tanah menjadi tinggi, pH tanah terlalu masam dan struktur tanah menjadi rusak. Dengan jenis tanah yang liat dapat memperparah kondisi tanah sawah yang sakit. Hal itu dikarenakan tanah liat dapat mengikat dengan kuat unsur hara dan air sehingga membuat tanah menjadi jenuh jika dilakukan pemberian pupuk anorganik berkepanjangan.
Kondisi tanah yang terlalu sering diberikan pupuk anorganik dan sering digunakan untuk bertanam akan memiliki unsur hara yang sangat sedikit. Kondisi tersebut juga tidak dapat dibantu oleh pupuk kimia bahkan petani perlu memperbaiki sifat biologi, fisika dan kimia tanah terlebih dahulu sebelum digunakan dengan cara diberikan pupuk berimbang.
Petani hanya perlu memberikan bahan organik seperti sisa panen ke lahan, selanjutnya ditambahkan pupuk kompos atau kandang. Dosis bahan organik yang dipakai sekitar 10 ton/hektar per tahun. Dosis tersebut memiliki kegunaan untuk menjaga kondisi kesuburan tanah dengan bahan organik di lapisan atas minimal 2 persen.
Bahan organik tersebut kemudian akan meremehkan struktur tanah sehingga tanah menjadi gembur. Selain menggemburkan, bahan organik juga menyediakan berbagai unsur hara yang dibutuhkan oleh mikroorganisme di dalam tanah beserta tanaman.
Karena kondisi tanah yang terlalu masam yang disebabkan oleh selama pemakaian pupuk anorganik, mikroorganisme yang ada di dalam tanah seperti cendawan, bakteri, cacing dan protozoa yang baik akan mati. Oleh karena itu, untuk menghidupkan kembali mikroorganisme baik di dalam tanah, sangat dibutuhkan penggunaan bahan organik.
Upaya untuk mengembalikan mikroorganisme baik di dalam tanah lainnya juga dapat dibantu dengan pemberian pupuk hayati. Di dalam pupuk hayati terkandung berbagai mikroba yang baik untuk tanah dan tanaman. Mikroba tersebut memiliki fungsi untuk melarutkan residu dari fosfat dan kalium di dalam tanah dan menambah nitrogen yang ada di udara.
Mikroba dari pupuk hayati juga mempunyai manfaat untuk mengendalikan mikroorganisme jahat yang dapat merugikan dan merusak tanaman. Dalam satu waktu, penggunaan pupuk organik tidak boleh langsung digunakan secara utuh. Agar tanah dapat beradaptasi dengan baik, penggunaannya harus dilakukan bersama pupuk kimia.Â