Panen Padi Di Sawah – Untuk mayoritas masyarakat Indonesia, beras merupakan makanan pokok yang berperan sebagai sumber karbohidrat dalam penyedia tenaga untuk tubuh. Beras menjadi produk olahan pertanian yang berasal dari biji – bijian padi. Namun sebelumnya sudah melalui sebuah proses yang panjang menggunakan mesin penggiling, sehingga menghasilkan beras.
Panen Padi Di Sawah
Dalam bahasa latin padi ini disebut dengan oryza sativa yang merupakan tanaman yang penting untuk kehidupan manusia. Banyak yang menduga bahwa padi ini berasal dari negara India atau Indo China  yang dibawa masuk oleh nenek moyang kita ketika melakukan migrasi dari Asia pada tahun 1500 SM.
Untuk mendapatkan sebutir beras sebenarnya memerlukan proses yang panjang dimana proses tersebut meliputi persiapan lahan pertanian, pembibitan padi, penanaman padi, pemanenan padi, proses penjemuran, sampai tahap penggilingan padi hingga menjadi beras.
Namun sebelum melakukan pemanenan padi, ada hal yang perlu dilakukan yaitu mengecek padi apakah sudah siap dilakukan panen atau belum. Langkah pengecekan tersebut bisa menggunakan mesin ataupun alat yang sudah memenuhi berbagai persyaratan seperti teknis, kesehatan, ekonomi, ergonomis, dan menerapkan sistem panen yang tepat.
Banyak yang tidak tahu bahwa jika terdapat kesalahan dalam memanen padi maka akan berakibat fatal yaitu kehilangan hasil yang tinggi serta akan menghasilkan mutu yang rendah. Oleh karena itu, melalui tahap ini akan beresiko kehilangan hasil yang diperoleh hingga mencapai 9,52% jika panen padi mengalami kesalahan.
Untuk melakukan panen padi biasanya dapat dilakukan ketika tanaman tersebut berumur 30 hingga 35 hari setelah mengalami berbunga dan biasanya sekitar 90 hingga 95% gabah dari malai akan tampak menguning. Untuk mengetahui cara memanen padi secara tradisional dan dengan menggunakan alat pemotong padi tradisional, simak penjelasan berikut ini.
- Ani- Ani
Dulu ketika zaman nenek moyang ternyata sebagian besar petani melakukan panen dengan memetik padi menggunakan alat ani – ani yang disebabkan karena dulu belum sanggup untuk menguning secara bersamaan. Namun kini ketika zaman sudah mulai maju dan berkembang dengan canggih, banyak sekali jenis mesin penggiling padi yang canggih dan mudah diaplikasikan yang bisa kita dapatkan di pasaran.
Oleh karena itu, padi dapat menguning secara serentak, dan dengan menggunakan alat ani – ani ini merupakan bagian proses awal dalam memanen padi.
Ketika sudah melakukan pemetikan tangkai padi, kemudian dikumpulkan dan dilakukan pemisahan padi dari batangnya dengan menggunakan alat pemukul seperti kayu. Untuk mengantisipasi butiran padi yang tersisa dari tangkainya maka proses selanjutnya dilakukan penggilasan dengan menggunakan kaki.
Meskipun kini zamannya sudah modern dan canggih, namun ani – ani ini masih sering dipakai oleh berbagai petani untuk memanen padi ketan. Meskipun sebenarnya ada yang melakukan panen ketan dengan menggunakan alat perontok modern.Â
Belum banyak yang tahu bahwa ani – ani ini biasanya dipakai untuk memanen padi lokal yang memiliki postur tinggi. Dan zaman dulu mayoritas masyarakat Jawa selalu menggunakan ani – ani ketika memanen padi.
- Sabit
Ini merupakan alat yang dapat diaplikasikan oleh petani dalam memanen padi. Sebenarnya sama seperti ani – ani dan arit babatan, yang dimana alat ini memiliki peran yang penting dalam proses pemanenan padi yang sudah siap panen. Dalam penggunaannya, alat ini terbilang ringan dan sangat mudah diaplikasikan.
Untuk sabit yang bergerigi pada umumnya dipakai untuk memotong jenis padi yang varietas unggulnya baru dengan postur pendek seperti IR-64 dan Cisadane. Penggunaan alat ini sangat direkomendasikan karena dapat menekan tingkat kehilangan hasil sebesar 3%.
- Papan Gebyok
Dalam penggunaan perontok padi manual tradisional biasanya dilakukan ketika semua batang padi sudah dibabat dengan menggunakan arit atau sabit. Karena memanen padi dengan menggunakan arit dapat menghemat waktu karena prosesnya terbilang cepat jika dibandingkan menggunakan alat ani – ani.
Ketika seluruh batang padi sudah dilakukan pembabatan, maka langkah selanjutnya yaitu melakukan pemisahan antara padi dengan tangkainya dengan cara merontokkannya menggunakan alat sederhana sesperti papan gebyok yang terbuat dari kayu.Untuk proses yang dilakukan secara manual, dapat dilakukan dengan menghempaskan batang padi pada papan kayu, yang dimana proses penghempasan batang padi tersebut dinamakan dengan istilah gepyok padi.
- Erek
Biasanya dengan menggunakan alat perontok padi yang bergoyang – goyang dapat dilakukan dengan mudah dan dapat dilakukan dengan cepat dalam proses perontokan padi. Akan tetapi dalam desain alatnya seperti gross biasanya menggunakan teknologi sederhana seperti memanfaatkan roda yang berporos atau dengan system hotel yang dimana perontok harus terus mengayuh otelan yang ada pada bagian kanan, kiri, dan bawah alat perontok padi.
Yang awalnya erek ini diaplikasikan secara manual, kini sudah menjadi mesin erek meskipun kecanggihannya belum sempurna. Maka dari itu penerapan fungsinya belum dapat berfungsi secara teratur dalam membantu petani saat panen.
Cara Memanen Padi Secara Tradisional
- Langkah yang pertama yaitu persiapkan berbagai peralatan untuk memanen padi, seperti sabit, terpal yang berfungsi untuk alat dalam merontokkan padi, serat alat perontok padi atau gepyokan.
- Selanjutnya potong batang padi dengan menggunakan sabit, dengan cara menggenggam satu tumpuk tanaman padi dan potong tepat di bagian batang bawahnya. Jika sudah, maka tumpuk tanaman tersebut dalam tumpukan yang kecil. Dan berhati – hatilah ketika memotong batang padi, karena jika lalai akan menyebabkan jari Anda terpotong.
- Apabila semua batang padi sudah selesai dipotong, lalu kumpulkan tumpukan kecil tersebut dekat dengan terpal yang sudah digelar. Kemudian siapkan alat perontok tradisional untuk merontokkan padi.
- Untuk merontokkan padi dapat dilakukan dengan cara memegang segenggam padi dan pegang batang bagian bawahnya, lalu pukul – pukul padi ke alat perontok hingga semua padi rontok. Jika Anda masih pemula, sebaiknya jangan menggenggam batang padi terlalu besar, karena akan memperoleh hasil yang kurang maksimal, dan cara ini dapat menguras tenaga yang cukup besar.
- Jika sudah selesai melakukan perontokan padi, lalu bersihkan padi dari daun – daun yang ikut rontok. Setelah itu lakukan penjemuran hingga padi kering dan siap untuk digiling atau disimpan.
Tidak hanya pemilihan alat panen, namun kelompok kerja permanen juga perlu dikendalikan dengan baik dan setiap idealnya terdiri atas 5-7 orang bila menggunakan 1 pedal thresher dan 15-20 orang bila menggunakan 1 power thresher.
Pada umumnya penyimpangan perilaku permanen sering terjadi pada penyelenggaraan karena petani sudah terlalu lama dihadapkan pada kenyataan produktivitas yang tidak memadai.
Untuk menegakkan kembali etika dalam menyelenggarakan bagi hasil dapat melalui metode SRI Organik Indonesia yang diterapkan karena menjanjikan peningkatan produktivitas yang sangat signifikan.
Memanen Padi Secara Modern
Kini dengan berjalannya waktu, banyak petani yang mulai menggunakan alat pertanian tradisional untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan waktu yang efisien.
- Â Mesin Pemotong Padi Modern
Mesin pemotong padi ini merupakan sebuah alat terobosan pertanian baru yang diaplikasikan untuk memanen padi dengan menggunakan mesin pemotong padi . Hal ini dapat membantu pengguna dalam mengefektifkan dan mengefisienkan proses memanen padi.Proses pemanenan padi akan berjalan menjadi lebih mudah, cepat, aman, dan hemat jika menggunakan alat pemotong padi.
- Cara Memanen Padi Secara Modern
Untuk alat pemotong padi secara modern ini bekerja dengan cara mesingoperasikan mesinnya, pada bagian depan mesin akan langsung memotong habis tanaman padi yang sudah siap panen. Sedangkan untuk bagian belakang mesinnya akan keluar jerami yang sudah bersih.
Tidak hanya itu saja, dengan menggunakan alat ini dapat menghasilkan jerami yang tertata rapi ketika keluar. Untuk padi yang sudah bersih akan keluar pada bagian samping mesin dan secara langsung akan masuk ke bagian dalam kantong padi.
Dengan memanen padi menggunakan mesin ini ternyata terdapat berbagai keunggulan yaitu tenaga yang dikeluarkan lebih hemat karena hanya membutuhkan minimal tiga orang saja hingga padi ini bersih, selain itu tingkat kehilangan padi juga akan lebih sedikit.
Apabila melakukan panen dengan menggunakan mesin perontok padi ataupun alat tradisional, biasanya tingkat kehilangan padi akan lebih banyak serta memerlukan banyak tenaga manusia.