Pengembangan Agroindustri Beserta Teknologinya

Pengembangan Agroindustri Beserta Teknologinya – Berbagai kegiatan yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan baku dalam merancang dan menyediakan peralatan ataupun jasa dapat diartikan sebagai agroindustri. Ada beberapa hal yang dapat mencakupi agroindustri seperti Industri Pengolahan Hasil Pertanian (IPHP), Industri Peralatan Dan Mesin Pertanian (IPMP) dan Industri Jasa Sektor Pertanian (IJSP). 

Untuk Industri Pengolahan Hasil Pertanian (IPHP) dapat dibagi menjadi beberapa bagian seperti IPHP tanaman pangan, IPHP tanaman perkebunan, IPHP tanaman hasil hutan, IPHP perikanan, IPHP peternakan. Untuk Industri Peralatan dan Mesin Pertanian (IPMP) dibagi menjadi dua jenis yaitu terdiri dari IPMP Budidaya Pertanian dan IPMP Pengolahan.

Sedangkan untuk Industri Jasa Sektor Pertanian (IJSP) dibagi menjadi tiga kegiatan yang terdiri dari IJSP Perdagangan, IJSP Konsultasi, IJSP Komunikasi. Dalam aspek nilai strategisnya, sebenarnya terdapat  pada posisi yang dimana agroindustri merupakan jembatan yang menghubungkan antar sektor pertanian pada kegiatan hulu dengan industri pada kegiatan hilir. 

Dengan adanya pengembangan agroindustri yang dilakukan secara cepat dan baik, maka hal tersebut mampu meningkatkan beberapa aspek seperti jumlah tenaga kerja, pendapatan petani, volume ekspor dan devisa, nilai tukar produk hasil pertanian dan penyediaan bahan baku industri, pangsa pasar domestik dan internasional,

Penerapan Teknologi Untuk Agroindustri

Di Indonesia salah satu faktor yang menjadi kendala dalam pengembangan agroindustri yaitu meliputi kemampuan mengolah produk yang masih rendah, dimana pada dasarnya sebagian besar komoditas pertanian yang melakukan ekspor terdiri dari bahan mentah dengan rentang indeks retensi pengolahan sebesar 71% hingga 75%.

Ada banyak sekali jenis teknologi yang dikategorikan sebagai teknologi agroindustri produk pertanian, yang dimana teknologi tersebut mencakup teknologi pascapanen dan teknologi proses. Lalu, untuk teknologi pasca panen dapat dikategorikan sesuai tahap pengolahannya yang terdiri dari pembersihan, sortasi, pengeringan, pengeringan berdasarkan mutu, pengemasan, transport dan penyimpanan, pemotongan / pengirisan, penghilangan biji, pengupasan dan lainnya.

Pengembangan Agroindustri

Di Indonesia adanya pengembangan agroindustri terbukti dapat membentuk pertumbuhan ekonomi nasional. Pada tahun 1997 sampai 1998 saat Indonesia sedang dalam keadaan krisis ekonomi, ternyata agroindustri menjadi sebuah aktivitas ekonomi yang dapat berkontribusi secara positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Ketika sektor lain mengalami masa krisis, namun agroindustri mampu bertahan dan beroperasi serta mengalami pertumbuhan yang baik dalam basis kelapa sawit, pengolahan ubi, kayu, dan industri pengolahan ikan. 

Jika dilihat dari data perkembangan ekspor selama tiga tahun terakhir setelah terjadi krisis moneter di tahun 1998 sampai 2000, ada beberapa kecenderungan komoditas yang mengalami pertumbuhan positif seperti minyak sawit, karet alam, hasil laut, kakao, teh, kopi, serta makanan ringan. Jika dilihat dari potensinya, ada beberapa komoditas dan produk agroindustri yang dapat dikembangkan untuk masa yang akan datang seperti produk berbasis pati, hasil hutan non kayu, minyak atsiri dan flavor alami, serta hasil laut non ikan.

Maka dari itu, agroindustri merupakan langkah yang strategis untuk meningkatkan nilai tambah hasil pertanian melalui pemanfaatan dan penerapan teknologi dalam memperluas lapangan pekerjaan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun, ada beberapa hal yang menyebabkan nilai ekspor agroindustri masih lambat, yaitu karena :

  • Pertumbuhan sektor pertanian sebagai unsur utama dalam menunjang agroindustri masih kurang cepat.
  • Dalam hal pemasaran produk agroindustri lebih dititik beratkan pada pemenuhan pasar dalam negeri.
  • Penelitian dalam hal mengkaji aspek  yang terkait dengan agroindustri masih sangat minim dalam produksi bahan baku hingga pengolahan dan pemasaran serta sarana dan prasarananya.
  • Minat para investor untuk menanamkan modal pada bidang agroindustri masih minim.

Pada umumnya, lingkup perdagangan pengolahan hasil pertanian menjadi produk agroindustri ditujukan untuk meningkatkan nilai tambahan komoditas ditempat tersebut. Dengan melakukan pengolahan produk tersebut, secara umum dapat meningkatkan nilai mutu suatu produk yang akan meningkatkan nilai jual dan keuntungannya.

Akan tetapi pembangunan dan pengembangan agroindustri secara tepat yang disertai dengan dukungan sumberdaya lainya akan menjadi strategi arah kebijakan pemerintah yang dapat memberikan peningkatan pada keberhasilan suatu negara.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Main Menu