Proses Pemanenan Buah Kakao – Coklat merupakan makanan yang sudah banyak dikenal di seluruh dunia. Makanan yang memiliki rasa manis ini dibuat dari biji buah kakao yang pada dasarnya justru berasa pahit. Dengan biji kakao yang baik saat dipanen dan proses setelah panen maka akan dihasilkan coklat yang baik.
Pemanenan buah kakao ini biasa dilakukan pagi hari agar siangnya buah kakao dipecahkan. Proses pemecahan Anda dapat menggunakan batu atau alat khusus untuk memecahkan kulit buah kakao yang agak keras. Kulit buah kakao yang sudah terkelupas ini biasanya akan dimasukkan ke dalam sebuah kotak dan kondisi buah yang dipanen sebaiknya yang sudah matang secara pisiologis bukan matang yang utuh.
Cara memanen buah kakao ini sebaiknya potonglah tangkai buah 1/3 bagian dari tangkai buah. Bila Anda memotong sampai ke pangkal buahnya, maka akan menghambat pembentukan bunganya dan bila Anda melakukannya secara terus menerus maka dapat membuat jumlah produksi kakao akan menurun.
Kualitas biji kakao yang dipanen bisa saja berbeda – beda, hal ini biasanya disebabkan karena lemahnya pengawasan mutu yang ada, selain itu minimnya sarana pengolahan dan juga tahapan pengolahan biji kakao yang tidak baik juga akan membuat kualitasnya menurun. Proses pengolahan biji kakao ini juga akan sangat mempengaruhi kualitas dari biji kakao yang dihasilkan setelah panen. Oleh sebab itu berikut adalah cara pengolahan buah kakao yang baik dan benar :
Cara Mengolah Hasil Panen Kakao:
1. Pemeraman Buah
- Pemeraman ini merupakan proses yang bertujuan untuk memperoleh kematangan buah agar lebih seragam dan juga agar biji kakao lebih mudah untuk dikeluarkan
- Masukan buah yang telah dipanen ke dalam keranjang yang sudah dialasi dengan daun tutup kembali dengan daun
- Proses pemeraman ini dilakukan pada tempat yang teduh dengan lama waktu antara 5 hingga 7 hari dengan sesekali diaduk
2. Pemecahan Buah
- Proses pemecahan biji kakao ini dilakukan untuk mengambil semua biji kakao dalam buah, namun hal ini harus dilakukan dengan hati – hati agar tidak merusak biji kakao tersebut. Bila Anda tidak yakin memecahkannya dengan cara manual maka Anda dapat menggunakan alat untuk memecahnya untuk menghindari kerusakan biji buah kakao
- Biji kakao yang telah diambil ini kemudian dimasukkan ke dalam ember plastik sedangkan untuk empulur yang melekat pada biji harus dibuang
3. Fermentasi
Proses fermentasi ini dilakukan untuk menghilangkan kulit lendir yang terdapat dalam biji kakao tersebut. Dengan kulit lendir yang dibuang akan menghasilkan biji kakao yang beraroma baik, berkualitas dan membuatnya terhindar dari hama atau jamur yang dapat merusak biji. Untuk melakukan tahap ini Anda membutuhkan kotak fermentasi yang terbuat dari papan 2,5 cm, keranjang bamboo, karung goni serta daun pisang yang akan digunakan sebagai penutup nantinya.
4. Perendaman dan Pencucian Biji
Kemudian agar proses fermentasi ini dapat terhenti maka dilakukan proses perendaman. Selain itu proses ini dilakukan juga bertujuan agar biji kakao menjadi lebih baik dan warna nya menjadi lebih bagus dan cerah. Sebaiknya sebelum melakukan pencucian, rendam biji kakao ini selama kurang lebih 3 jam. Anda dapat melakukan proses pencucian ini dengan menggunakan cara manual dan juga menggunakan mesin atau alat.
5. Pengeringan Biji
Selanjutnya biji kakao ini harus dikeringkan terlebih dahulu sebelum disimpan untuk mendapatkan hasil buah kakao dengan tingkat kekeringan yang sempurna. Untuk proses ini Anda dapat memakai mesin oven pengering serbaguna. Proses pengeringan dilakukan untuk :
- Mengurangi kadar air yang ada pada biji kakao agar biji kakao dapat tahan lama ketika disimpan
- Agar rasa pahit dan sepatnya dapat berkurang atau hilang
- Menjadikan biji kakao ini berwarna cokelat
- Nilai jualnya di pasaran menjadi lebih tinggi
Dalam proses ini dilakukan hingga biji kakao memiliki tingkat kadar air sekitar 6 -7 %. Biasanya para petani kakao akan menggunakan alat ukur kadar air atau Moisture Meter untuk mengukurnya. Salah satu moisture meter terbaik untuk mengukur kadar air biji kakao adalah Moisture Meter JV006.