Distributor Resmi AMTAST di Indonesia

Cara Budidaya Tanaman Jagung

Cara Budidaya Tanaman Jagung – Untuk memproduksi jenis tanaman jagung dengan kualitas yang baik, alangkah lebih baiknya jika mengetahui bagaimana cara budidaya tanaman jagung terlebih dahulu. Berikut ini cara budidaya tanaman jagung :

Cara Budidaya Tanaman Jagung

A. Penyiapan Benih

Benih merupakan unsur penting dalam pembudidayaan tanaman jagung, karena memilih benih yang baik dan benar akan berpengaruh pada hasil tanaman jagung yang dihasilkan. Adapun unsur yang meliputi dari bagian penyiapan benih adalah :

  1. Persyaratan Benih, pilihlah jenis benih yang bermutu tinggi, baik mutu genetik, fisik, ataupun fisiologinya. Benih yang berasal dari varietas unggul memiliki daya tumbuh yang besar, murni, tidak mengandung kotoran,  tidak tercemar hama dan penyakit.
  2. Penyiapan Benih :
    • Pilihlah benih jagung komposit yang dapat diperoleh dari penanaman sendiri, yakni dari jagung yang tumbuh sehat.
    • Dari tanaman terpilih tersebut, ambil jagung yang tongkolnya besar, memiliki barisan biji lurus dan penuh tertutup rapat oleh klobot, serta tidak terserang oleh hama penyakit.
    • Untuk memetik tongkol, sebaiknya dipetik setelah lewat fase matang fisiologi dengan ciri: biji mengeras dan sebagian besar daun menguning.
    • Selanjutnya tongkol dikupas dan dikeringkan, bila benih akan disimpan dalam jangka lama, setelah dikeringkan tongkol dibungkus dan disimpan di tempat kering.
    • Lalu dari tongkol kering, pilih biji bagian tengah. Karena biji di bagian ujung dan pangkal tidak digunakan sebagai benih.
    • Biasanya untuk daya tumbuh benih lebih dari 90%. Sedangkan benih yang dibutuhkan adalah sebanyak 20-30 kg/ha.
  3. Perlakuan Benih, sebelum melakukan penanaman benih, sebaiknya dicampurkan dulu dengan fungisida, terutama jika diduga akan ada serangan jamur. Untuk mengatasi serangan lalat bibit dan ulat agrotis, sebaiknya benih dimasukkan ke dalam lubang bersama-sama dengan insektisida butiran dan sistemik.

B. Pengolahan Media Tanam

Ketika melakukan pengolahan tanah setiap 3 m perlu disiapkan adanya saluran air sedalam 20 cm dandengan lebar 30 cm yang berfungsi untuk memasukkan air pada saat kekurangan air dan pembuangan air pada saat air berlebih. Untuk tanah yang memiliki ukuran pH kurang dari 5,0 , harus dikapurkan  selama 1 bulan sebanyak 1-3 ton/ha untuk 2-3 tahun disebar merata atau pada barisan tanaman.

Selain itu, bisa juga menggunakan cara lain yaitu dengan menggunakan dosis 300kg/ha per musim tanam, caranya dengan menyebar pada barisan tanaman atau menggunakan mineral zeolit dengan dosis sesuai dengan petunjuk  produsen.

C. Teknik Penanaman

Dalam melakukan penanaman ada beberapa macam teknik yang perlu diketahui agar hasil tanaman yang dibudidaya dapat memberikan hasil yang optimal.

  1. Penentuan Pola Tanam
  • Tumpang sari dengan penanaman lebih dari 1 tanaman baik umur sama atau berbeda
  • Tumpang gilir sebaiknya dilakukan secara beruntun sepanjang tahun dengan mempertimbangkan faktor-faktor lain untuk mendapat keuntungan maksimum.
  • Tanaman bersisipan yaitu dengan cara menyisipkan beberapa jenis tanaman selain jagung. Contohnya pada saat jagung menjelang panen disisipkan kacang panjang.
  • Tanaman campuran merupakan penanaman terdiri atas beberapa tanaman dan tumbuh tanpa diatur jarak tanam maupun larikannya. 

2. Pembuatan Lubang Tanam

Dalam pembuatan lubang tanam, lubang dibuat dengan kedalaman 3 – 5 cm, kemudian tiap lubang di isi 1 butir benih, namun jarak panen disesuaikan dengan umur panen.

3. Cara Penanaman

Penanaman yang baik dapat dilakukan ketika tanah dalam keadaan lembab dan tidak tergenang. Tapi jika kondisi tanah dalam keadaan kering, sebaiknya perlu diairi dahulu. Tiap lubang jumlah benihnya menyesuaikan keinginan.

4. Lain – lain

  • Penjarangan dan Penyulaman

Jika dalam 1 lubang ada tumbuh 3 tanaman,sebaiknya untuk tanaman yang tidak tumbuh dengan baik dipotong tepat di atas permukaan tanah untuk mengantisipasi terjadinya kerusakan ditanaman lain. Untuk penyulaman bisa menggunakan jenis benih yang sama.

  • Penyiangan 

Proses ini harus dilakukan dengan hati – hati agar tidak mengganggu akar lain yang belum kuat mencengkram tanah. Proses ini dilakukan selama 2 minggu sekali.

  • Pemupukan

Langkah ini harus memperhatikan jenis, dosis, waktu dan cara pemberian pupuk. Untuk varietas unggul lebih banyak memerlukan pupuk dibandingkan dengan varietas lokal.

5. Pengairan dan Penyiraman

Lakukan penyiraman secukupnya, air yang diberikan cukup hanya menggenangi selokan yang ada, dibiarkan satu malam dan pada pagi harinya sisa air dibuang.

6. Pengendalian Hama dan Penyakit

Berikut ini cara yang dapat dilakukan untuk pengendalian hama dan penyakit pada tanaman jagung.

  1. Kultur teknis
    a. Pembakaran tanaman
    b. Pengolahan tanah yang intensif.
  2. Pengendalian Fisik/ mekanis
    a. Musnahkan bagian tanaman yang terserang dengan menggunakan larva atau pupa.
    b. Gunakan perangkap feromonoid seks untuk ngengat sebanyak 40 buah per hektar atau 2 buah per 500 m2 yang dipasang di tengah tanaman ketika usia tanaman 2 minggu.
  3. Pengendalian Hayati
    Pemanfaatan musuh alami seperti : patogen SI-NPV (Spodoptera litura- Nuclear Polyhedrosis Virus), Cendawan Cordisep, Aspergillus flavus, Beauveria bassina, Nomuarea rileyi, dan Metarhizium anisopliae, bakteri Bacillus thuringensis, nematoda Steinernema sp,. Predator Sycanus sp,. Andrallus spinideus, Selonepnis geminada, parasitoid Apanteles sp., Telenomus spodopterae, Microplistis similis, dan Peribeae sp.
  4. Pengendalian Kimiawi
    Beberapa insektisida yang dianggap cukup efektif adalah monokrotofos, diazinon, klorpirifos, triazofos, dikhlorovos, sianofenfos, karbaril, matador zeon, actara, dan amistartop

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Main Menu