Pemeliharaan Tanaman Jagung

Pemeliharaan Tanaman Jagung Dalam memelihara tanaman jagung, ada tahap – tahap yang perlu dilakukan untuk memperoleh hasil tanaman jagung dengan kualitas yang baik, yaitu sebagai berikut :

Pemeliharaan Tanaman Jagung

Pemeliharaan Tanaman Jagung

Penjarangan dan Penyulaman

Merupakan sebuah proses yang dilakukan ketika tanam terdapat dua benih jagung yang sudah tertanam atau lebih. Maka dari itu, proses penjarangan perlu untuk dilakukan. Lalu untuk proses penyulaman tanaman jagung dapat dilakukan jika ada tanaman yang mati dengan menggantikan tanaman baru.

Penyiangan

Proses ini adalah cara yang dilakukan untuk membersihkan tanaman yang dianggap sebagai pengganggu disekitar tanaman jagung seperti rumput, krokot, keladi dan tanaman pengganggu lainnya.

Pembumbunan 

Proses pembubunan dapat dilakukan secara bersamaan dengan seperti rumput, krokot, keladi dan tanaman pengganggu lainnya.

Panen dan Pasca Panen

Untuk tanaman jagung yang sudah siap panen dapat diketahui dari daun klobotnya yang mulai mengering dan bewarna kecoklatan. Umumnya tanaman jagung bisa dipanen sekitar 100 hari setelah tanam.

Adapun ciri – ciri tanaman jagung yang sudah siap panen :

  1. Secara fisiologis, tanaman jagung yang siap panen memiliki umur berkisar 100 – 110 hari setelah tanam untuk daerah dataran rendah dan tergantung dari jenis varietasnya.
  2. Perubahan pada bagian warna kulit klobotnya, biasanya kulit klobot akan berubah menjadi warna coklat.
  3. Pada bagian rambut jagung yang ada di tongkolnya telah kering dan berwarna hitam.
  4. Biasanya jumlah populasi untuk klobot yang sudah kering mencapai 90%.
  5. Biji jagung memiliki tekstur yang keras pada biji jagung dengan ditandai sehingga apabila ditekan kuku tidak hancur/keras.
  6. Adanya titik hitam atau black layer yang terdapat pada bagian ujung biji jagung.

Pasca Panen Jagung 

Ketika sudah melakukan panen, langkah selanjutnya yang perlu dilakukan yaitu mengeringkan jagung. Pada umumnya, proses pengeringan ini dilakukan dengan cara menjemur jagung di atas terpal atau di ladang.

Pada saat proses pengeringan, kerusakan jagung masih bisa terjadi, apalagi untuk kondisi jagung yang dalam keadaan basah sangat rentan dengan serangan jamur atau cendawan. Apalagi untuk serangan jamur atau cendawan bisa merusak hasil panen jagung yang telah ditanam hingga lebih dari 50%.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Main Menu